Sabtu, 16 Januari 2016

Teknik Komunikasi, mahasiswa psikologi ums keren



Jadi Mahasiswa Psikologi UMS Itu Keren? 


Jadi mahasiswa psikologi ums itu keren? Pertanyaan ini mungkin ada dalam benak saudara jika ingin mengenal lebih dekat dengan psikologi terutama psikologi ums. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut mari kita lihat uraian dibawah ini.

Ilmu yang mempelajari tentang jiwa biasa dikenal dengan psikologi. Menjadi mahasiswa psikologi itu adalah anugerah, karena tidak hanya mempelajari jiwa untuk kepentingan dirinya sendiri namun juga untuk kepentingan jiwa orang lain, selain itu juga merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al Gazali seorang tokoh psikologi islam juga mengemukakan bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih dekat.  Psikologi pada umumnya berpijak pada pandangan-pandangan barat. Di fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta atau biasa dikenal dengan UMS berbeda, kenapa berbeda?  Karena tidak hanya mempelajari psikologi yang berasal dari barat saja di psikologi UMS juga mempelajari psikologi islam yang berpijak pada Al Qur’an dan Hadits.

Sesuai dengan moto dari UMS yaitu “Waacana Keislaman dan Keilmuan” di psikologi UMS diajarkan bagaimana menjadi seorang ilmuan psikologi yang berkarakter islam. Menjadi mahasiswa UMS diwajibkan bisa membaca Al Qur’an, akan tetapi bagi mahasiswa baru yang belum lancar dalam membaca AL Qur’an diberikan fasilitas oleh UMS untuk BTA. Tidak hanya diwajibkan bisa membaca AL Qur’an, mahasiswa UMS juga diwajibkan untuk mengikuti mentoring mengenai ajaran agama Ialam dan mentoring bahasa Inggris setiap seminggu sekali. Psikologi UMS menjadi pelopor mentoring yang memperdalam ajaran agama Islam di UMS ini, keren kan?

Disini kita tidak untuk nanding sarira dan ngukur sarira seperti teori dari Suryo Mentaram, akan tetapi disini kita mengenal lebih apa yang menjadi kelebihan menjadi mahasiswa psikologi UMS itu.
Menjadi mahasiswa UMS berarti bisa merasakan mata kuliah yang  ditempuh dalam waktu empat hari tiga malam yang dilaksanakan di Baitul Aqobah atau lebih populer dengan nama Pondok Sobron. Terdapat dua mata kuliah  yang diajarkan di pondok sobron ini yaitu studi islam 1 yang biasa dilaksaan saat semester satu dan studi islam 2 yang biasa dilaksanakan saat semester dua. Di UMS tidak hanya merasakan menjadi mahasiswa mahasiswi juga bisa merasakan menjadi seorang santriwan santriwati. Mata kuliah ini yang membedakan UMS dengan universitas lain. Menjadi mahasiswa psikologi UMS juga bisa mengenal bapak Sobron yang menjadi pendiri pondok sobron melalui mata kuliah ISLAM dan IPTEK sebagai lanjutan dari studi islam 1 dan studi islam 2.

Berlanjut ke pembahasan, apasih yang menjadikan mahasiswa psikologi UMS itu keren?


 Gedung L Fakultas Psikologi UMS

Pada umumnya seorang dokter memakai jas atau jubah yang berwarna putih dan mereka terlihat keren dan anggun saat para dokter memakainya. Di psikologi UMS tidak kalah kerennya dengan para dokter tersebut, mahasiswa psikologi UMS saat melaksanakan praktikum psikologi memakai jas berwarna hitam dan ubo rampe praktikum yang menambah kerennya mahasiswa psikologi UMS. Tidak hanya membuat keren, pakaian tersebut menambah kekompakkan, kedisiplinan, dan kerapian para mahasiswa. Setiap kali melakukan praktikum psikologi di diwajibkan untuk berpakaian rapi dan tertib. Hal ini yang membuat beda antara fakultas psikologi UMS dengan fakultas psikologi yang ada di universitas lainnya. Diharapkan setelah lulus dari psikologi UMS, para sarjana menjadi ilmuwan psikologi yang menjaga kerapian dalam berpakaian maupun bertindak saat melaksakan kegiatan keilmuwan ilmuwan psikologi atau dalam pekerjaanya nanti.

Tidak hanya pakaian yang membuat mahasiswa psikologi UMS itu keren, sarjana psikologi UMS merupakan sarjana yang terampil dalam hal aplikasi tes tes psikologi. Karena mahasiswa psikologi UMS saat melakukan studinya tidak hanya teori saja yang dipelajari, akan tetapi juga melakukan praktikum tes psikologi yang bisa diambil saat semester 4. Dalam melaksanakan praktikum kita menggunakan responden yang benar sesuai dengan ketentuan yang ada dalam tes tersebut. Fakultas psikologi UMS juga memfasilitasi mahasiswa berupa laboratorium psikologi yang dilengkangkapi dengan peralatan pengetesan dan ubo rampe psikologi. Hal  ini menambah mahasiswa psikologi UMS yang terampil sehingga setelah lulus dari psikologi UMS dapat mempermudah para sarjana untuk melanjutkan ke jenjang magister profesi psikologi. Karena untuk mengambil magister profesi pikologi tidak hanya berbekal toeri psikologi saja akan tetapi juga langsung pada penerapannya. Kerenkan?

Jadi mahasiswa psikologi UMS juga bisa merukyah diri sendiri atau orang lain. Yang mana rukyah tersebut masuk dalam salah satu mata kuliah. Dengan kemampuan merukyah, semakin kental psikologi yang berlandaskan agama atau budaya ketimuran. Orang awam biasanya menyebut rukyah sebagai pengusir roh yang merasuki seseorang, akan tetapi rukyah disini bisa berguna untuk psikoterapi, mendapatkan ketenangan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam pelatihannya mahasiswa langsung mempratekkan bagaimana merukyah itu dengan temannya. Bukan hanya teori saja tetapi langsung pada penerapannya. Masih mengenai psikoterapi, di psikologi UMS tidak hanya diajarkan mengenai psikoterapi dan konseling dari pendekatan barat saja. Akan tetapi, mengenai konseling ISLAMI dan terapi sadar ALLAH. Dalam konseling ISLAMI terdapat tiga tahapan untuk konseling seperti humanisasi, transendensi, dan liberasi. Sedangkan dalam terapi sadar ALLAH, klien disadarkan bahwa semua yang ada di dunia ini hanya milik Allah, sehingga masalah yang menimpa klien akan diselesaikan dihubungkan dengan kekuasaan Allah SWT.

Tidak perlu cemas mengenai kualitas dari tenaga pengajar psikologi UMS ini. Psikologi UMS memiliki dosen-dosen yang sangat berkompeten dibidangnya. Seperti Profesor Kumaidi dan Pak Yudi berkompeten dalam ilmu statistika psikologi dan psikometri. Profesor Kumaidi merupakan Guru Besar dalam Ilmu Statistik Pendidikan pada Fakultas ini sejak tahun 2002 sampai sekarang. Beliau juga memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1987 dalam bidang Educational Measurement & Statistics dari The University of Iowa, Iowa City, USA. Disini juga terdapat dosen sekaligus Dekan dari Fakultas Psikologi UMS ini yang memperoleh gelar Ph.D bidang psikologi sosial di Amsterdam, Belanda. Dra.Hj.Kris Pujiatni merupakan dosen yang berkarisma, menapak karier yang tidak hanya di fakultas ini, seperti beliau menjadi penasehat suporter PERSIS SOLO yang bisa dikenal dengan PASOEPATI dan menjadi pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Serta banyak dosen pengajar yang berkompeten dan berpartisipasi aktif terhadap penelitian-penelitian di bidang psikologi khususnya yang berguna bagi psikologi sendiri dan masyarakat. Bukan hanya dari tenaga pengajarnya saja, banyak alumni psikologi UMS yang berhasil dalam kariernya. 

Berkat menjadi mahasiswa Psikologi UMS, persepsi saya berubah bahwa status negeri amaupun swasta universitas bukan menjadi hal yang utama dalam menapak karier. Meskipun berasal dari universitas swasta jika disitu lebih unggul dalam beberapa hal kenapa tidak? Seseorang dapat berhasil juga dipengaruhi oleh self efficacy, percaya pada diri sendiri atau keyakinan seseorang akan kompetensinya atas kinerja tugas yang diberikan mencapai tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan. Jika seseorang tinggi dalam self efficacy maka kemungkinan besar dia dapat meraih kebutuhan keempat dan kelima dari hierarki kebutuhan Abraham Maslow, yaitu kebutuhan untuk dihargai dan aktualisasi diri. Self efficacy merupakan langkah pertama dalam memenuhi kebutuhan akan dihargai karena seseorang akan menghargai dirinya terlebih dahulu dengan percaya akan kemampuan diri sendiri. Sehingga seseorang berhasil atau tidaknya tergantung pada dirinya sendiri.



 Pelepasan harapan doa untuk awal tahun 2016 Mata Kuliah Metode Penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar